VIRUS Middle East Respiratory Syndrome (MERS) sampai saat ini sudah menginfeksi lebih dari 500 orang, sebagian besar kasus terjadi di Arab Saudi. Bahkan, virus ini membunuh sekiranya 30 persen dari mereka yang terinfeksi.
Meksi begitu, World Health Organization(WHO) belum menetapkan status global health emergency atau darurat global. Hal tersebut disampaikan oleh WHO Emergency Comittee di Jenewa, Swiss, baru-baru ini.
Pada kesempatan itu, WHO Emergency Comittee menyatakan bahwa kekhawatiran terhadap MERS terkait dampaknya kepada masyarakat semakin meningkat. Namun, sampai saat ini, menurut Assistant Director General for Health Security WHO, Keiji Fukuda, tidak ada bukti lebih lanjut mengenai penularan antar manusia dengan mudah, sehingga status darurat global belum ditetapkan.
“Ini virus yang benar-benar menimbulkan bahaya besar karena menyebar di seluruh dunia dan menyebabkan kematian. Namun, belum ada bukti yang menyakinkan terjadi peningkatan penularan dari virus ini,” katanya, seperti dikutip dari Nydailynews, Kamis (15/5/2014).
Sementara, MERS pertama kali ditemukan di Arab Saudi pada tahun 2012. Virus ini masih dari keluarga yang sama dengan Severe Acute Respiratory Syndrome atau SARS. Virus tersebut pertama kali ditemukan pada tahun 2012 di China dan menewaskan sekiranya 800 orang di seluruh dunia.
Post a Comment